Hidup saya nyaman dan suami saya baik dan bahagia, tetapi saya merasa ada yang kurang. Suatu hari, saya mendapat telepon... Orang itu adalah teman sekelasku di ● sekolah dan cinta pertamaku. Setiap kali saya diajak bicara, hati saya berdebar, dan pikiran tentang hari-hari itu meluap. Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku padanya, dan aku memutuskan untuk bertemu dengannya, meskipun aku merasa tidak enak padanya.