Satomi bingung. Saat saya bertemu dengannya, saya dapat merasakan bahwa dia menderita karena percakapan dengan pria yang kotor secara mental yang biasanya tidak terlibat. Namun, tidak lain adalah suamiku yang memutuskan untuk meminjamkan istri yang begitu cantik kepada bajingan sepertiku. Tugasku adalah menghajar istri yang rapi dan bersih ini sesuai permintaan suamiku. Namun, saya tidak berniat melindungi permintaan suami saya untuk hanya memakai karet. Karena suami bodoh yang meminjamkan istrinya yang berharga ke tukang sampah harus disalahkan.